Wednesday, July 1, 2015

Bangkok Trip

Selamat Pagiiiiiiiiiii :)

Lagi iseng di sela kerjaan kantor, yuk lanjut lagi cerita selama di Bangkok tahun lalu.
Pagi itu di Bangkok, 26 Mei 2014 saya dan Borne memulai perjalanan kami menjelajah Bangkok. Mulai dari mencari sarapan di sekitaran Hotel tempat kami menginap dan foto-foto di jembatan penghubung ke ARL (Semacam MRT di Singapore). So, this is our breakfast menu --> Semacam Takoyaki dan Thai Ice Tea. Rasanya enaaaaak, street food ini kita beli di seberang hotel. Jadi keluar dari hotel menuju tempat ARL, ada jalan yang menjual beraneka ragam jenis makanan untuk para pekerja sarapan dan ada tempat buat semacam mini food court nya juga. Sebenarnya tidak hanya jual makanan, ada juga barang-barang kebutuhan lainnya, ya semacam pasar pagi lah. Tapi untuk menu sarapan ini, sepanjang yang saya ingat ini takoyaki terenak yang pernah saya makan, kalau untuk Thai ice tea nya, mirip-mirip dengan yang bisa di cafe-cafe biasanya lah. Enak tapi sudah biasa :)



Tarif Airport Rail Link - Bangkok
Setelah puas sarapan kita lanjut ke tujuan wisata di sekitar Bangkok dengan menggunakan semacam MRT nya. Detail destinasi wisata selama di Bangkok kita lanjut di tulisan berikutnya ya.

Cheers,
Octa

Tuesday, June 30, 2015

Traveling ke Bangkok yuk!

Trip ke Negara Gajah Putih ini sebenarnya sudah lama sekali di lakukan, yaitu Mei 2014 lalu. Tapi sesuai niat pembuatan Blog ini, mau cerita (kalau bisa) semua trip yang pernah saya lakukan buat jadi kenang-kenangan tersendiri. Mari kita mulai cerita petualangan kali ini.

Perjalanan saya di Thailand hanya melibatkan 2 kota saja, Bangkok dan Patayya. Kalau masih punya kesempatan, saya ingin kembali lagi tapi langsung ke Phuket, biar lengkap wisata di negara satu ini. Hehehehe. Persiapan traveling kali ini sebenarnya sudah dari beberapa waktu sebelumnya. Dari mulai cari partner jalan, beli tiket, buat itinerary selama disana, sampai akhirnya tuker duit IDR ke THB (Thai Baht) buat modal hidup selama dsana :)

Jadi awalnya, saya berdua travel mate saya, Borne sudah berencana lama ingin ke Thailand, akhirnya ketika ada jadwal kita yang cocok, langsung lah kami eksekusi pembelian tiketnya. Kami PP CGK - DMK (Don Mueang) menggunakan Air Asia, meskipun melakukan pembelian nya di nusatrip karena sedikit lebih murah daripada di web Air Asianya langsung, PP per orang sekitar 1,7 juta dengan charge bagasi 20kg untuk pulang nya :)

Beberapa minggu sebelum kami berangkat, Merlin, ternyata teman sekantor saya juga tertarik untuk join trip ini jadilah kami ujungnya pergi bertiga. Tambah rame tambah seruuu. Tapi awalnya tetap kami berangkat berdua, karena flight Merlin baru tersedia esok pagi nya. Sore itu, Naik AA dengan No. Penerbangan QZ 252 (Direct Flight) dari Terminal 3 Soekarno Hatta jam 16.45 kami terbang ke Don Mueang dengan jadwal sampai jm 8 malam.

Oh iya, jika masih ada yang ingat, saat itu di Bangkok sedang ada kisruh politik dan demo di sekitar gedung-gedung pemerintahan. Kami sendiri saking tidak updatenya soal politik baru sadar kalau ada demo itu H-1 atau 2 sebelum berangkat. Yah, bermodal Bismillah aja kami tetap memutuskan lanjut berpetualang disana. Efek dari kisruh politik itu, selama kami disana ada peraturan berupa jam malam untuk seluruh masyarakat, sehingga jam10 keatas sudah tidak ada aktivitas lagi, mungkin kalau yang jauh seperti patayya masih tidak terlalu terpengaruh, tapi kami begitu keluar dari Don Mueang sudah merasakan imbasnya. Transportasi tutup operasional lebih awa, sehingga kami terpaksa menggunakan taxi ke Hotel.

Selama di Bangkok kami menginap di Nasa Vegas Hotel. Seperti biasa, saya menggunakan Agoda untuk booking hotel ini dan menggunakan promo nya untuk dapat harga murah. Sesampainya di hotel kami sudah kelaparan karena selama di pesawat memang tidak tertarik makan dan sudah membayangkan makan di bandara atau sekitar hotel, apa daya bayangan dan kenyataan beda hasilnya. Hahaha. Begitu selesai check in, dan menaruh barang-barang di kamar, kami melangkah ke seberang hotel untuk beli makanan di semacam alfamart nya mereka. Akhirnya makanan pertama kami di Bangkok adalah Little Cook (Semacam popmie), Air Mineral, dan Pringles. Well, selamat makaaan! :)
Cloudy Sky
Just Arrived @ Don Mueang, Bangkok
THB
My Firts Meal @ Bangkok
Selesai makan di area lobby hotel, kami kembali ke kamar dan mulai bebersih diri dan lanjut tidur. Untuk selama menginap di Nasa Vegas Hotel kami mengeluarkan dana sekitar 512 ribu rupiah bedua atau per orang 256 ribu rupiah untuk 2 hari (Check in 25, Check Out 27). Tanggal 27 nya kami lanjut ke Patayya dan menginap di Tune Hotel, yang sekarang sudah berganti nama menjadi Red Planet Patayya Hotel. Tanggal 28 kami check out dan malam nya kami kembali ke Jakarta. Menginap di Tune Hotel pun tetap kami booking lewat Agoda dan kami mendapat harga 267 ribu semalam per kamar nya. Oh iya, ada satu lagi yang kelupaan, biaya wajib selain penerbangan dan hotel adalah Airport Tax di Soetta, per orang nya 150 ribu rupiah. Ya kalau di total-total untuk pengeluaran utama itu, saya kena sekitar 2,3 juta. Sisanya, Bath untuk makan belanja dan nonton pertunjukan :)

Selama di Bangkok dan Patayya, saya dan teman-teman memang merencanakan menonton beberapa pertunjukkan, diantara nya Siam Niramit (Bangkok) dan Tiffany Show (Patayya), kemudian kami juga ke Madame Tussauds, serta Wat Arun dan Wat Pho, sedangkan untuk tempat belanja, kami ke MBK (Mahboonkrong) Mall, Siam Paragon, dan terakhir ke Pratunam.

Detail perjalanan nya saya posting di tulisan selanjutnya ya :)

Monday, June 22, 2015

Good Bye Makassar

Tak terasa, perjalanan ke Makassar sudah hampir berakhir.
Besok sudah hari terakhir kami di Makassar dan flight balik ke pangkuan Ibu Kota lagi.

Malam ini, setelah penerbangan balik dari Surabaya ke Makassar, kami tiba dengan perut lapar. Entah mengapa walaupun sudah disuguhi makanan di pesawat tadi, tetap sjaa perut ini minta diisi. Hehehe. Jadilah malam ini kami di jemput Pak Marly dan menuju tempat makan, kali ini kami memilih Mie Titi sebagai tempat transit sebelum ke Hotel. Kebetulan juga ternyata posisi Mie Titi ini dekat dengan Hotel kami. Kalau tahu hotel kami ternyata di belakang nya tempat mie titi, mendingan Pak Marly kami pulangkan saja, kasihan sudah malam. Hehehe. Tapi Pak Marly masih berbaik hati menunggu kami makan dan mengatarkan ke Hotel. Hehehe. Berikut penampakan Mie Titi:
Mie Titi - Makassar
Rasa Mie Titi ini enaaak deh. Kriuk-kriuknya garing-garing yummy. Kuah nya kental dan berbumbu. 

Banan Split - Black Canyon Coffee, Makassar
Setelah balik ke Hotel dan bersih-bersih, saya dijemput senior saya di Makassar untuk bergahul di salah satu kafe disini. Kemudian saya pesan Banana Split karena sudah lumayan kenyang dan Hot Capuccino. Oh iya, kami menikmati makan minum tadi di Black Canyon Coffee, disana juga ada live music nyam dan suara vokalisnya, Mantap! Saya sendiri sangat menikmati lagu-lagu mereka. Kalau ga tahu malu, rasanya ingin sekali ikutan nyanyi di panggung kecil itu. Hahaha.

Well, esok hari nya kami baru bangun jam8an. Rasanya malas sekali beranjak dari tempat tidur. Kalau ingat belum packing dan harus segera check out, rasanya ingin lanjut tidur saja. Hehehe. 
Akhirnya kami pun beranjak dari hotel mentok di jam 12 siang, setelah sekalian shalat Dzuhur. Perut pun mulai kriuk-kriuk, meminta sesuatu untuk di giling. Dari Hotel kami dijemput Pak Marly dan Mas D**i, kami pun diajak berbelanja oleh-oleh ke Toko Sulawesi. Harga di toko ini sangat manusiawi, saya membeli beberapa kaos untuk orang rumah dengan harga sekitar 35 ribu, kemudian kacang disco yang terkenal itu, kopi toraja untuk orang kantor dan rumah juga, serta beberapa makanan ringan lainnya. 

Puas belanja, kami beranjak menuju Bandara, tapi tunggu dulu, kami masih mampir di warung makan dengan menu andalan Coto Makassar. Sayangnya saya lupa nama tempat makan nya. Kalau tidak salah, namanya Coto Makassar Nusantara. Rasanya nikmat sekali! Benar-benar full rempah dan dagingnya super lembut. Nomnomnom. Oh iya, jangan lupa makan coto makassar dengan lontong/semacam ketupat sebagai pengganti nasi, akibatnya perut anda akan segera kenyang. Hahahaha. 

Selesai makan, kali ini kami benar-benar lanjut dan menghentikan langkah di Bandara. Yeay! Akhirnya saat pulang ke pangkuan Ibu Kota pun datang. Harus siap menghadapi rutinitas pekerjaan lagi. Mengumpulkan puing-puing lagi demi traveling selanjutnya. Yeaaaay! Hahahaha. 

Sampai disini dulu cerita saya kali ini :)
Terima kasih untuk keramahan kota ini pada pertemuan pertama kami :)
Terima kasih juga Pak Marly sudah menemani kami selama di Makassar :)
Thank you so much for everything, Mas D  :)

And.. Good Bye Makassar :)

Sunday, June 21, 2015

Makassar - Surabaya

Perjalanan singkat satu hari ini kami tempuh demi menghadiri hari bahagia salah satu sahabat kami, yaitu Rista :)

My best friend getting married today! Yihaaaaa.. Love Love Love!
My boarding pass to Surabaya
Setelah petualangan kami bersama laut kemarin, kali ini kami akan berpetualang antar kota antar pulau antar pesawat. Hahahaha. Perjalanan kami hari ini dimulai dengan first flight yang harus kami kejar. Jadwal flight kami 6:25 dengan waktu boarding adalah setengah jam sebelumnya yaitu 05:55 yang berarti pula kami harus berangkat dari hotel jam5an dan berarti juga beranjak dari kasur sekitar setengah 5. Hahaha. Karena saya juga belum bisa shalat subuh karena berhalangan, jadi saya benar-benar bangun mepet untuk mandi dan siap-siap. Hahaha. Oh iya, saya termasuk orang yang butuh waktu cukup singkat untuk mandi dan siap-siap, jadilah setiap mau apa-apa saya dapat giliran mandi duluan atau justru paling belakang saking cepatnya. Hehehehe.

Setelah sampai di Bandara Sultan Hasanuddin, kami masih memiliki waktu sekitar setengah jam menunggu. Ini karena Pak Marly terlalu cepat menerbangkan kami dari Hotel ke Bandara. Hahaha. Jadilah kami masih punya waktu untuk layah leyeh di Bandara. Tapi apadaya, tetiba lampu bandara padam. Entah hemat listrik entah memang sedang padam. Jadi hanya memanfaatkan penerangan dari luar jendela dimana matahari mulai bersinar dengan indahnya :)
Bandara Makassar saat mati lampu
Oh iya, intermezzo sedikit tentang kegiatan kami setelah pulang dari pulau-pulau kemarin. Setelah puas mandi dan istirahat alias beneran sempat tidur singkat, kami beranjak keluar hotel lagi sekitar setengah 6 sore atau sebelum maghrib. Kami dijemput Pak Marly dan menuju pantai Losari, yang sebenarnya kalau kami jalan kaki pun bisa ditempuh sekitar 10 menit. Hehehe. Kami sempat foto-foto dan menikmati senja di Pantai Losari dan kemudian shalat maghrib di Masjid Apung yang terkenal itu. Berikut foto-fotonya:
Golden Sunset - Losari Beach, Makassar


Masjid Apung - Makassar

Sisa-sisa Penjajahan manusia terhadap seafood terenak, Apong - Makassar
Selesai menikmati senja di Pantai Losari kemudian menunggu maya dan riri menunaikan shalat maghrib di Masjid Apung, kami diantar Pak Marly menuju Restaurant Apong di daerah Panakkukang. Intinya kami makan malam disini dengan undangan dari teman kantor. Kami makan dengan sajian seafood yang rasanya luar biasa enak! Ada kepiting lada hitam, kepiting telur asin (the best!) ikan (lupa namanya tapi tenar katanya) dimasak steam, otak-otak makassar, palumara, kangkung hot plate, dll. Puaaaaas sekali makannya dan hanya sanggup sedikit makan nasinya, karena sudah full lauk. Hahaha. Thank you Mas D**i sudah mengajak kita makan disini. :)

Okay, lanjut ke tulisan sesuai judul. Setelah merasakan penerbangan Makassar setengah 7 dan tiba di Surabaya jam7an di waktu setempat, ingat ya 2 kota antar pulau ini punya perbedaan waktu 1 jam. Hehehehe. Jam 7an itu kami keluar bandara dan di jemput oleh teman seangkatan kami, Diaz. Dari Bandara Surabaya, kami langsung menuju Hotel tempat acara pernikahan berlangsung, yaitu Mercure Hotel. Disana kami disediakan satu kamar khusus dari Rista untuk ganti baju, dandan dan istirahat. Thank you Ristahooo :)

Setelah dandan, ganti baju sambil "reuni" kecil bersama teman-teman yang datang, kami pun menuju tempat akad. Walaupun tidak bisa ikut full akad, tetap saja acara sakral itu memancing rasa haru tersendiri. Melihat sahabatmu secara sah dimiliki dan Insya Allah akan dicintai selamanya oleh pasangan nya serta sungkem ke orang tua, setitik air mata pasti tetap jatuh juga :)

Lanjut setelahnya kami ke kamar lagi untuk sekedar touch up karena selesai akad sempat minum dan cemal cemil sedikit dan menunggu teman-teman yang baru datang berdandan untuk kemudian turun bersamaan ke Ballroom tempat resepsi akan berlangsung. Kali ini kami menikmati resepsi sejak pengantin belum datang, jadi kami bisa melihat mereka memasuki pelaminannya. Ikut Bahagia!












Setelah puas kondangan, foto-foto, chit chat sana sini, lanjut lah kami ke kamar lagi. Buat beberes make up dan ganti baju lanjut tidur-tiduran bentar. Karena sudah ditungguin sama Diaz untuk diantar ke Bandara. Tapi sebelum itu kita jalan-jalan sebentar untuk beli oleh-oleh di Libby, kemudian makan bebek Sinjay. Makan bebek Sinjay nya yang kali ini tidak sampai ke Madura. Habis kejauhan, hahaha, sedangkan flight kami balik ke Makassar jam 7 malam. Belum lagi jalanan Surabaya yang sepertinya mau ngalahin macetnya Jakarta. Fiuh. Kami makan bebek Sinjay nya yang di daerah A.Yani. Soal rasa sepertinya tidak beda jauh dengan yang di Madura asli. Jadi kami puas saja makan nya. Paketan Bebek + Nasi Putih + Teh Botol sekitar 25 ribu rupiah.

Setelah puas makan, kami langsung menuju bandara karena tanpa sadar waktu sudah hampir Jam 6 sore. Memang ya yang namanya jalan-jalan sama teman-teman apalagi yang sudah lama ga ketemu, pasti isinya banyak ngobrol dan ga terasa waktu berlalu sangat cepat. Kami sampai di Bandara sekitar maghrib, setelah menunaikan ibadah shalat, waktu berpisah dengan teman-teman pun tiba. Kami pun melanjutkan penerbangan kembali ke Makassar. Thank you + Good bye Diaz dan Uni Vivi. See you when I see you :)

Samalona dan Kodingareng Keke Part II

Yak, langsung saja kita lanjutkan perjalanan ini menuju Kodingareng Keke.

Intinya trip seharian ini begini rute nya, kami mau foto-foto masih dalam kondisi kering dulu untuk 2 pulau ini. So, kami ke Pulau Samalona dulu, foto-foto. Lanjut ke Kodingareng Keke, foto-foto. Mulai snorkeling di Kodingareng Keke, basah-basah part 1. Lanjut Samalona, nyemplung lagi alias basah-basah part 2. Balik ke Makassar saking malasnya, masih dalam keadaan basah. Hahaha. Sampai hotel udah setengah kering karena selama di kapal (Samalona - Makassar) udah angin-anginan. Hihihihihi.

Berikut hasil foto-foto masih kering kami di Kodingareng Keke:















Pulau Kodingareng ini sebenarnya mirip Pulau Gusung di Derawan. Hanya terdiri dari daratan kecil dan pasir yang tidak berpenghuni. Konon di pulau ini ada penghuni nya berupa kucing kecil, ini berdasarkan pengalaman teman-teman saya yang pernah penempatan di Makassar sehingga sering bolak balik pulau ini siy. Tapi sepanjang perjalanan kemarin, saya tidak bertemu si kucing malang ini. Kenapa malang, menurut saya kasihan saja dia kalau masih sendirian di pulau ini. Semoga si kucing sudah ada yang bawa ke Makassar dan hidup lebih layak :)

Snorkeling di 2 pulau ini kesan nya memang berbeda. Di Kodingareng agak sedikit lebih dangkal dan karang nya lebih banyak dan berwarna. Sedangkan di Samalona, lebih banyak ikan nya. Ikan di Samalona cantik-cantiiiiik sekali warna dan ragam nya.

Tapi berhubung kami sudah kesiangan berangkatnya, dan meninggalkan pulau ini sebaiknya sebelum jam5 sore. Sekitar jam4an mungkin waktu terbaik yang bisa ditawarkan untuk kembali ke Makassar karena ombak akan segera pasang jika kita pulang terlalu sore. Kecuali memang belum puas dan masih ingin bermain dengan adrenalin selama perjalanan pulang ya. Hehehe. Tapi untuk kami yang besoknya masih harus menempuh perjalanan ke Surabaya seharian dan sesiangan ini kami sudah di tempa dengan panas matahari yang teramat sangat, rasanya pulang sekitar sore ini sudah cukup memuaskan. :)

Dari Kodingareng kami kembali menuju Samalona, setelah puas snorkeling bersama ikan-ikan canti, kami mengembalikan alat-alat snorkeling ke Ibu yang saya ajak ngobrol ketika kami datang pertama kali kesana dan menyelesaikan pembayaran. Setelah semua selesai, dengan kondisi yang masih basah-basahan ini kami kembali ke dermaga di Makassar. Setelah sebelumnya saya menghubungi driber kami, Pak Marly, kami pun di jemput di dermaga. Saking malasnya mengganti baju, kami masih dalam keadaan menggembel langsung menuju hotel. Karena kondisi kami ini mungkin kami menerima kejutekan para petugas hotel seperti yang sebelumnya saya ceritakan. Whatever, yang penting hari ini kami puaaas. Alhamdulillah :)

Ups, nanti malam kami masih ada janji dinner bareng, saya ceritakan selanjutnya ya. See ya! :)

Samalona dan Kodingareng Keke Part I

Liburan yang sebenarnya saya rasakan selama di Makassar ya di sini. Di dua pulau kecil ini.

Kami mengawali hari dengan sarapan di FaveHotel. Karena kami cukup telat sarapan nya, jadilah hanya mendapatkan menu seadanya pula. Maklum karena tadi malam kami baru mendaratkan tubuh di kasur sekitar setengah 1 pagi. Jadilah sarapan pun baru jam9. Hahaha.

Well, hari ini selain ada saya, riri dan mamay, ada satu teman lagi yang akan gabung sama kita, yaitu widya. Selesai sarapan, kita dijemput Pak Supir untuk mengantar kita ke Horison Hotel untuk jemput widya terlebih dahulu. Setelah jemput widya, kita langsung otw ke dermada di depan Benteng Fort Rotterdam. Sayangnya karena waktu kita sempit, kita ga mampir dahulu di Benteng kece ini. Karena saat itu sudah pukul 10 lewat, kami belum menyebrang dan ga terbayang saja mau sesiang kami menyebrang jika masih mampir di benteng lagi. Hahaha. Niat nya siy besok saja sebelum balik ke jakarta. Tapi ya biasalah, niat hanya tinggal niat. Sampai kami pulang tetap ga mampir di Benteng. Hahaha.

Okay, next. Setelah kita sampai di dermaga, ada seorang bapak tua yang menawarkan kapal nya. Sayangnya Bapak ini membuka harga dengan sangat tinggi, 900 ribu rupiah. Mahal nyaaa!!! Untungnya widya cukup jago berbahasa daerah, setelah tawar menawar yang cukup alot, akhirnya kami sampai di angka 600 ribu dengan rute ke Samalona dan Kodingareng Keke. Setelah deal, bapak minta uang solar terlebih dahulu, kemudian setelah beli solar dan mengisinya ke kapal, berangkat lah kami ke Pulau Samalona terlebih dahulu. Rombongan sirkus pun berangkaaaaat! :)

Pulau Samalona - from out boat










Itu hasil jepretan kita di Pulau Samalona. Pulau kecil ini isinya sekitar 1 (satu) RT. Semua penduduknya berasal dari keturunan/keluarga yang sama. Mereka semua bersepupu. Jadi yang tinggal dan besar kemudian menikah dengan sesama keluarga juga (pernikahan dengan sepupu sendiri). Untuk memenuhi kebutuhan nya, mereka meng"impor" langung dari Makassar. Ga heran kalau harga makanan di pulau ini cukup mahal. Oh iya, untuk kebutuhan snorkeling, kami menyewa nya dari penduduk Samalona juga. Berikut harga nya:
  • Tangga, untuk nyemplung ke laut dan naik ke kapal lagi --> 50 ribu
  • Life Vest, biar ga tenggelam buat yang renang nya kacrut seperti saya --> 25 ribu
  • Goggle & Snorkel, untuk melihat dan bernafas di air --> 25 ribu
  • Sepatu Snorkel, untuk menghindari benda laut yang menusuk aja siy --> 25 ribu
Anggap saja satu set perlengkapan snorkeling nya sekitar 75 - 80 ribu, bebas deh snorkeling sampai hitam legam selama berjam-jam, kalau kuaaat. Hahahaha.